Suku Sunda berada di pulau jawa, tepatnya Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, dan sebagian lagi di DKI Jakarta.
Alat Musik Khas Sunda
Alat musik khas Sunda adalah Angklung. Angklung terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan. Berbunyi karena benturan badan pipa bambu yang bergetar. Dahulu angklung dimaoinkan untuk menyemangati rakyat dalam menentang penjajah.
Jenis - jenis angklung
![]() |
Angklung |
- Angklung Kenekes terdapat di daerah Kenekes Provinsi Banten. Orang Kenekes (Badui) menggunakan angklung untuk acara hiburan dan acara ritual pertanian.
- Angklung Gubrak terdapat di kampung Cipining, Kecamatan Cigudeg, Bogor.
- Angklung Badeng digunakan sebagian masyarakat di desa Sanding, Malangbong, Garut.
Senjata tradisional orang Sunda adalah Kujang. Makanan khas Sunda adalah peuyeum dan oncom. Salah satu lagu daerahnya berjudul Cing Cangkeling. Tarian yang terkenal adalah Tari Jaipong.
Beberapa obyek wisata yang terkenal yaitu, Tangkuban Perahu, Cipanas, Ciwidey, Situ Patenggang dan Teropong Bintang di Lembang.
Upacara Perkawinan Adat Sunda
Perkawinan adat sunda meliputi beberapa tahapan yaitu :
- Nanyaan dan seserahan, dilakukan keluarga pihak laki - laki. Menanyakan kepada si perempuan apakah bersedia menjadi istri dari laki - laki yang melamar. Kemudian dilakukan seserahan. Seserahan yaitu memberikan barang - barang kebutuhan dari pihak laki - laki kepada pihak perempuan.
- Ngeyeuk Seureuh, dilakukan sebelum akad nikah. Dengan mengumpulkan barang - barang yang akan digunakan dalam upacara pernikahan. Yang dikumpulkan seperti daun sirih, mayang jambe (bunga pinang) dan buahnya, waluh gede (labu), kunyit, buah kelapa, pare geegeusan (padi yang masih ada tangkainya) dan beras. Barang - barang tersebut dikumpulkan lalu ditutup kain putih. Kedua mempelai disuruh mengambil apa saja dalam kain tersebut. Kedua mempelai dikelilingi seekor ayam, kemudian seekor ayam tersebut diberi beras.
- Akad Nikah, dilaksanakan menurut ajaran agama Islam. Dilakukan di masjid, waktunya pagi hari.
- Nyawer, melemparkan benda - benda seperti kunyit, beras, dan uang receh. Kunyit melambangkan emas yang bernilai tinggi. Uang receh dan beras melambangkan rizki. Kemudian digunakan payung melambangkan untuk melindungi. Sawer biasanya dibarengi dengan kidung lantunan pepatah dari orang tua kedua mempelai.
- Nincak Endog, endog (telur) sebagai lambang atau bibit. Artinya, pernikahan itu harus membuahkan keturunan. Telur yang dipecahkan dengan diinjak oleh laki - laki, kemudian dibersihkan oleh perempuan. Artinya, jika setelah melakukan hubungan suami istri harus membersihkan diri. Hal ini agar suci kembali sekaligus menghilangkan hadas.
- Meleum Harupat, harupat dibakar dengan api pelita. Harupat melambangkan amarah atau nafsu. Pelita melambangkan cahaya. Artinya jangan membiasakan bertengkar.
- Buka pintu, dilakukan melalui seorang perantara yang menyanyikan lagu (kidung). Lagu berisi pepatah agar suami istri saling toleransi.
- Huap Lingkung dan Hiburan, kedua mempelai saling menyuapi. Artinya suami istri harus saling membantu. Upacara selanjutnya saling menarik ayam bakar (bakakak). Hiburan dimaksud memberitahukan kepada masyarakat bahwa pasangan ini telah menikah.
- Mandut Mantu, biasanya dilakukan setelah pernikahan. Dilakukan ditempat laki - laki. Artinya, si pengantin perempuan sudah menjadi satu keluarga.