Tuesday, 18 October 2016

Subetnis dan Marga di Batak

Suku Batak berada di Sumatera Utara. Sebagian besar orang Batak beragama Kristen dan Islam. Sebagian kecil orang Batak percaya dinamisme yang disebut keyakinan Paramalim. Agama lama Batak disebut Debata Mulajadi Na Bolon yang artinya Tuhan pertama ada dan yang berkuasa.

Orang Batak terdiri atas 5 subetnis
  1. Batak Toba (Tapanuli) mendiami Kabupaten Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Tengah. Bahasa yang digunakan adalah Batak Toba
  2. Batak Simalungun mendiami Kabupaten Simalungun dan sebagian Deli Serdang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Batak Simalungun.
  3. Batak Karo mendiami Kabupaten Karo, Langkat dan sebagian Aceh. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Batak Karo.
  4. Batak Mandailing mendiami Kabupaten Tapanuli Selatan, wilayah Pekantan, dan Muara Sipongi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Batak Mandailing.
  5. Batak Pakpak mendiami Kabupaten Dairi, Pakpak dan Aceh Selatan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Batak.
Dalam masyarakat Batak ada istilah Marga. Marga adalah kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan ibu atau ayah. Marga orang Batak mengikuti garis keturunan ayah yang disebut patrilineal.
Rumah adat Batak diantaranya disebut Siwaluh Jabu untuk Batak Karo. Rumah ini bertiang tinggi. Pintu dan jendela terletak di atas balok keliling. Dinding rumahnya miring, atap rumah berbentuk segitiga dan bertangkai tiga. Pada puncak dan segitiga - segitiga terdapat kepala kerbau. Kepala kerbau melambangkan kekayaan bagi si pemilik rumah. Atap rumah terbuat dari anyaman. Pada kusen pintu masuk dihiasi dengan ukiran telur dan panah. Rumah yang banyak hiasannya disebut Gorga. Hiasan menyerupai pakis disebut nifahu. Hiasan menyerupai rotan berduri disebut mardusi

1 comment: